English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOLOM PENCARIAN

LABEL

Selasa, 14 Februari 2012

FENOMENA TIDUR KETINDIHAN

Pernah terbangun dari tidur, tapi
sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda
tidak sedang diganggu makhluk halus.
Berdasarkan ilmu medis, keadaan itu
disebutsleep paralysisatau kelumpuhan tidur.
Namun, banyak masyarakat menyebutnya
'erep-erep'. Masyarakat juga selalu mengaitkan
kondisi ini karena ulah makhluk halus yang
menindih tubuh kita.
Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja.
Setidaknya orang akan mengalaminya sekali
atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda
tak perlu khawatir,sleep paralysisbiasanya
tidak berbahaya.
Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh
menjadi tidak bergerak, sehingga
menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan
kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah
orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur
diikuti dengan halusinasi. Orang yang
mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti
dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan
sulit berteriak.
Ketika seseorang tidur, aktifitas otak
mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur
aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur
non-REM.
Non-REM selama tidur akan menghasilkan
gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara
dalam tidur atau berjalan ketika tidur.
Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut
jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika
tidur.
Secara psikologis,sleep paralysisberhubungan
dengan tidur di tahap REM, dimana setelah
mengalami tidur REM, mata terbuka namun
paralysis tetap bertahan.
Biasanya hal ini mengakibatkan halusinasi.
Sleep paralysis terjadi sekitar 2-3 menit.
Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali,
penderita dapat menggerakkan tubuhnya
kembali. Namun, memori dari sensasi yang
mengerikan atau mimpi buruk biasanya dapat
bertahan lama
Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis
belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para
psikologis memberikan gambaran umum
mengenai penyebab terjadinya sleep
paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap
ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan
perubahan mendadak pada lingkungan
atau lifestyle.
Sumber : Ghiboo.com