English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOLOM PENCARIAN

LABEL

Minggu, 14 Agustus 2011

10 KEISTIMEWAAN ORANG BERPUASA

Sayyid Muhammad bin Alwi Al
Maliki mengatakan orang yang berpuasa mempunyai 10 keutamaan yang diberikan Allah, di antaranya ialah :
1. Allah memberikan keistimewaan kepada umat yang berpuasa dengan menyediakan satu pintu khusus di surga yang dinamai Al Rayyan. Pintu surga Al Rayyan ini hanya disediakan bagi umat yang berpuasa. Kata Nabi dalam satu haditsnya, pintu Rayyan hanya diperuntukkan bagi orang-orang berpuasa, bukan untuk lainnya.
Bila pintu tersebut sudah
dimasuki oleh seluruh rombongan ahli puasa Ramadhan, maka tak ada lagi yang boleh masuk ke dalamnya. (HR. Ahmad dan
Bukhari-Muslim).
2. Allah telah mengfungsikan puasa umat Nabi Muhammad SAW sebagai benteng yang kokoh dari siksa api neraka
sekaligus tirai penghalang dari
godaan hawa nafsu. Dalam hal ini Rasul bersabda, “Puasa (Ramadhan) merupakan perisai dan benteng yang kokoh dari siksa api neraka.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi).
Rasul menambahkan pula bahwa puasa yang berfungsi sebagai perisai itu layaknya perisai dalam kancah peperangan selama tidak
dinodai oleh kedustaan dan
pergunjingan. (HR. Ahmad, An
Nasa`i, dan Ibnu Majah).
3. Allah memberikan keistimewaan kepada ahli puasa dengan menjadikan bau mulutnya itu lebih harum dari minyak kasturi.
Sehingga Rasul bersabda
demikian, “Sungguh bau mulut
orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari bau
minyak kasturi.”
4. Allah memberikan dua kebahagiaan bagi ahli puasa
yaitu bahagia saat berbuka dan pada saat bertemu dengan Allah SWT kelak. Orang yang berpuasa dalam santapan bukanya
meluapkan rasa syukurnya dimana bersyukur termasuk
salah satu ibadah dan dzikir.
Syukur yang terungkap dalam
kebahagiaan kerana telah diberi kemampuan oleh Allah untuk menyempurnakan puasa di hari tersebut sekaligus berbahagia atas janji pahala yang besar dari-Nya. “Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan. Yaitu berbahagia kala berbuka
dan kala bertemu Allah,” kata Rasul dalam hadits riwayat imam Muslim.
5. Puasa telah dijadikan oleh Allah sebagai medan untuk
menempa kesehatan dan
kesembuhan dari beragam
penyakit. “Berpuasalah kalian,
niscaya kalian akan sehat.” (HR. Ibnu Sunni dan Abu Nu`aim). Abuya menegaskan bahwa rahasia kesehatan di balik ibadah puasa adalah bahwa puasa memproses tubuh kita untuk menghancurkan racun-racun yang mengendap dalam tubuh dan mengosongkan materi-materi kotor lainnya dari dalam tubuh. Menurut kerangka berpikir Abuya, puasa ialah fasilitas kesehatan bagi seorang hamba guna meningkatkan kadar ketaqwaan yang merupakan tujuan utama puasa itu sendiri. “Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (Qs. Al
Baqarah: 183).
6. Keutamaan berikutnya yang Allah berikan kepada ahli puasa adalah dengan
menjauhkan wajahnya dari siksa api neraka. Matanya tak akan sampai melihat pawai arak-arakan neraka dalam bentuk apapun juga. Rasul yang mulia berkata demikian, “Barangsiapa berpuasa satu hari demi di jalan Allah, dijauhkan wajahnya dari api neraka sebanyak (jarak) tujuh puluh musim.” (HR. Ahmad, Bukhari-Muslim, dan Nasa`i).
7. Dalam Al Quran Allah berfirman, “Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (Qs. At Taubah: 112). Sebagian ulama ahli tafsir menerangkan bahwa orang–orang yang melawat (As Saihuun) pada ayat tersebut adalah orang yang berpuasa sebab mereka melakukan lawatan (kunjungan) ke Allah. Makna lawatan, tegas Abuya, di sini adalah bahwa puasa merupakan penyebab mereka (orang yang berpuasa) bisa sampai kepada Allah. Lawatan ke Allah ditandai dengan meninggalkan seluruh kebiasaan yang selama ini dilakukan (makan, minum, menggauli istri di siang hari) serta menahan diri dari rasa lapar dan dahaga. Sembari mengutip Al Quran pula, Abuya mencoba menganalisa surah Az Zumar ayat 10 : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” Kata Al Maliki, orang-orang yang bersabarlah maksudnya adalah orang yang berpuasa sebab puasa adalah nama lain dari sabar. Di saat berpuasalah, orang-orang yang bersabar (dalam beribadah puasa) memperoleh ganjaran dan pahala yang tak terhitung banyaknya dari Dzat Yang Maha Pemberi, Allah SWT.
8. Di saat puasa inilah Allah memberi keistemewaan dengan menjadikan segala aktifitas orang yang berpuasa sebagai ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Kerananya, orang yang berpuasa dan ia meninggalkan ucapan yang tidak berguna (diam) adalah ibadah serta tidurnya dengan tujuan agar kuat dalam melaksanakan ketaatan di jalan-Nya juga ibadah. Dalam satu hadits riwayat Ibnu Mundih dinyatakan, “Diamnya orang yang berpuasa adalah tasbih, tidurnya merupakan ibadah, dan doanya akan dikabulkan, serta perbuatannya akan dilipatgandakan (pahalanya).”
9. Di antara cara yang Allah dalam memuliakan orang yang berpuasa, bahwa Allah
menjadikan orang yang memberi makan berbuka puasa pahalanya sama persis dengan orang yang berpuasa itu sendiri meski dengan sepotong roti atau seteguk air. Dalam satu riwayat Nabi berkata seseorang yang
memberi makan orang yang
puasa dari hasil yang halal, akan dimintakan ampunan oleh malaikat pada malam-malam Ramadhan…… meski hanya seteguk air. (HR. Abu Ya`la).
10. Orang yang berbuka puasa dengan berjamaah demi melihat keagungan puasa, maka para malaikat akan bershalawat (memintakan ampunan) baginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar