English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOLOM PENCARIAN

LABEL

Minggu, 07 November 2010

"LIFESTRAW" AIR KOTOR DAPAT LANGSUNG DI MINUM

Dengan
LifeStraw, semua air bisa
diminum dengan cara menyedot
langsung dari alat ini. LifeStraw adalah sebuah
teknologi penyaringan air
dengan menggunakan metode
nano filtering. Dengan skala 0,2
mikronano semua bakteri, virus
dan parasit akan terfilter sehingga air aman untuk
dikonsumsi walaupun tanpa
direbus terlebih dahulu. Di seminar nasional
"Watervironment for Better
Living" di Campus Center ITB,
Aidil Zakarsih, representatif
Vestergaard Frandsen-pemilik
paten LifeStraw mengungkapkan bahwa selama
ini produknya dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan
relawan atau militer yang
membutuhkan air untuk
dikonsumsi di daerah-daerah bencana atau rawan air. "Ini untuk memenuhi kebutuhan
akan air untuk konsumsi di
daerah bencana atau yang
susah air," ujarnya. LifeStraw sendiri saat ini
memiliki dua model: Personal dan
Family. Untuk personal,
LifeStraw mampu menyaring 700
liter air. Cukup untuk satu
orang selama satu tahun. Sedangkan yang family bisa
memproduksi air hingga 18.000
liter air. Ini cukup untuk
memenuhi kebutuhan air satu
keluarga hingga 3 tahun. "Karena tidak ada spare part
yang harus diganti, maka alat
ini bisa dipergunakan dalam
jangka waktu lama. Dengan
asumsi kebutuhan air
sekeluarga rata-rata 20 liter per hari, maka dengan
kapasitas 18.000 liter maka
cukup untuk 3 tahun," jelasnya. Materi Logam Berat Belum
Lenyap LifeStraw memang bisa
menghilangkan 99,9 persen
bakteri, virus dan parasit.
Namun untuk material logam
berat, alat ini belum bisa. "Dengan direbus pun, material
logam berat masih tetap ada.
Sampai saat ini belum ada
teknologi yang mampu
menyaring logam berat dari air
yang kita konsumsi. Tapi untuk bakteri, virus dan parasit bisa
disaring," jelasnya. Sedangkan untuk rasa dan bau,
Aidil mengaku ada perbaikan.
"Untuk rasa dan bau kita
mampu perbaiki. Walaupun tidak
100 persen tidak bau dan
berwarna namun alat ini mampu memperbaikinya," kata Aidil. Karenanya, Aidil menyarankan
penggunaan LifeStraw
sebaiknya untuk sumber air
yang biasanya dipakai oleh
masyarakat. Seperti air sungai,
air hujan atau air tanah. Karena untuk
penggunaan air-air ekstrim
seperti air lumpur dan air
selokan itu tidak setiap saat. "Itu kan untuk kondisi darurat
jika tidak ada sama sekali
sumber air yang biasa. Tapi
prinsipnya LifeStraw bisa
membuat air tersebut aman dan
layak untuk dikonsumsi," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar