English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOLOM PENCARIAN

LABEL

Jumat, 12 November 2010

OPTIMISASI MESIN PENCARI (SEO)

Optimisasi mesin pencari (bahasa Inggris: Search Engine Optimization, biasa disingkat SEO) adalah serangkaian proses yang
dilakukan secara sistematis yang
bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan
mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Tujuan
dari SEO adalah menempatkan
sebuah situs web pada posisi
teratas, atau setidaknya
halaman pertama hasil pencarian
berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Secara logis,
situs web yang menempati posisi
teratas pada hasil pencarian
memiliki peluang lebih besar
untuk mendapatkan pengunjung. Sejalan dengan makin
berkembangnya pemanfaatan
jaringan internet sebagai media
bisnis, kebutuhan atas SEO juga
semakin meningkat. Berada pada
posisi teratas hasil pencarian akan meningkatkan peluang
sebuah perusahaan pemasaran
berbasis web untuk
mendapatkan pelanggan baru. Peluang ini dimanfaatkan
sejumlah pihak untuk
menawarkan jasa optimisasi
mesin pencari bagi perusahaan-
perusahaan yang memiliki basis
usaha di internet. Sejarah Menurut Danny Sullivan, istilah search engine optimization
pertama kali digunakan pada 26 Juli tahun 1997 oleh sebuah pesan spam yang diposting di Usenet. Pada masa itu algoritma mesin pencari belum terlalu kompleks sehingga mudah dimanipulasi. Versi awal algoritma pencarian
didasarkan sepenuhnya pada
informasi yang disediakan oleh
webmaster melalui meta tag
pada kode html situs web mereka. Meta tag menyediakan
informasi tentang konten yang
terkandung pada suatu halaman
web dengan serangkaian
katakunci (keyword). Sebagian
webmaster melakukan manipulasi dengan cara menuliskan
katakunci yang tidak sesuai
dengan konten situs yang sesungguhnya, sehingga mesin
pencari salah menempatkan dan
memeringkat situs tersebut. Hal
ini menyebabkan hasil pencarian
menjadi tidak akurat dan
menimbulkan kerugian baik bagi mesin pencari maupun bagi
pengguna internet yang
mengharapkan informasi yang
relevan dan berkualitas. Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa doktoral ilmu komputer Universitas Stanford, berusaha mengatasi
permasalahan tersebut dengan
membangun Backrub, sebuah
mesin pencari sederhana yang
mengandalkan perhitungan
matematika untuk memeringkat halaman web. Algoritma tersebut,
yang dinamakan PageRank, merupakan fungsi matematika
yang kompleks berupa kombinasi
antara perhitungan jumlah link yang mengarah pada suatu
halaman web dengan analisis
atas kualitas masing-masing link
tersebut. Berdasarkan prinsip kerja
PageRank, secara umum bisa
dikatakan bahwa halaman web
yang memperoleh peringkat
tinggi adalah halaman web yang
banyak di-link oleh halaman web lain. Nilai PageRank juga akan
semakin tinggi apabila halaman
web yang mengarah kepadanya
juga memiliki kualitas yang tinggi.
Nilai sebuah link dari situs
berkualitas tinggi seperti Yahoo! atau DMOZ dapat bernilai lebih
tinggi daripada kombinasi nilai link
dari seratus situs web
berkualitas rendah. Backrub hanyalah sebuah
permulaan. Pada tahun 1998
Page dan Brin mendirikan Google yang merupakan versi tingkat
lanjut dari Backrub. Dalam waktu
singkat Google memperoleh
reputasi dan kepercayaan dari
publik pengguna internet karena
berhasil menyajikan hasil pencarian yang berkualitas
(tidak dimanipulasi), cepat, dan
relevan. PageRank lantas menjadi
standar baik bagi mesin pencari
lain maupun bagi webmaster
yang berusaha agar situs webnya memperoleh nilai
PageRank setinggi mungkin
sehingga menempati posisi
tertinggi pada hasil pencarian. Webmaster dan mesin
pencari Sejak tahun 1997 perusahaan
mesin pencari menyadari bahwa
beberapa [webmaster] (pengelola
website) melakukan segala hal
untuk dapat terindeks pada
urutan teratas hasil pencarian, termasuk dengan cara-cara
yang manipulatif dan ilegal.
Infoseek, salah satu mesin
pencari generasi pertama,
melakukan perbaikan pada
algortima mereka untuk mencegah manipulasi dengan
"meta tag" yang tidak relevan. Bagaimanapun, dalam beberapa
hal mesin pencari juga menyadari
nilai ekonomi yang besar dari
peringkat hasil pencarian, dan
mereka kadang-kadang memiliki
kepentingan terselubung dari aktivitas perusahaan SEO.
Beberapa perusahaan mesin
pencari mengirim perwakilan atau
menjadi tamu pada event-event
rutin yang diselenggarakan
komunitas SEO. Mesin pencari besar seperti Google dan Yahoo! menyediakan program dan panduan yang
memungkinkan webmaster
mengoptimalkan situsnya agar
terindeks dengan baik. Google
menyediakan aplikasi Webmaster Tool (anda harus mempunyai akun di Google guna melihat tool
ini) dan memperkenalkan sitemap
berbasis XML standar mereka, sedangkan Yahoo! menyediakan
program Site Explorer (juga harus login dengan akun
pengguna Yahoo! anda) yang
memungkinkan webmaster
mendaftarkan URL situs, mengecek jumlah halaman web
mereka yang telah terindeks di
data-base Yahoo!, dan melihat
informasi link masuk. Namun
demikian mesin pencari tidak
mentolerir metode SEO yang manipulatif dan menghalalkan
segala cara. Etika dan legalitas Sistem PageRank, walau
menerapkan algoritma yang
kompleks, belakangan juga tidak
lagi sepenuhnya mampu
menghadapi trik dan manipulasi.
Sejumlah webmaster dan praktisi SEO telah mengembangkan
beberapa metode yang
memanfaatkan cara kerja
PageRank agar halaman web
klien mereka berada pada
peringkat pertama hasil pencarian. Google secara resmi
telah melarang penggunaan
beberapa teknik ilegal seperti
link farming, doorway pages,
keyword stuffing, dan auto
generated pages atau scraper pages. Situs atau layanan SEO
yang tetap menggunakanannya
terancam akan dihapus dari
indeks pencarian. Ancaman Google dan mesin
pencari lain bukan hanya
gertakan. Beberapa perusahaan
layanan SEO beserta klien
mereka yang tidak
mengindahkan larangan tersebut menerima penalti yang serius karena perbuatan ilegal mereka.
Pada tahun 2005, Matt Cutts
dari Google mengatakan bahwa
URL sebuah firma SEO bernama
Traffic Power beserta klien-klien
mereka telah dihapus dari indeks Google karena menggunakan
teknik SEO ilegal. Kasus lain yang
terkenal adalah ketika Google
pada Februari 2006 menghapus
situs web perusahaan BMW dan Ricoh Jerman dari daftar karena terbukti menggunakan metode
SEO yang manipulatif. BMW dan
Ricoh dengan segera meminta
maaf kepada Google dan
memperbaiki situs mereka. Google
kemudian memasukkan kembali situs web mereka ke dalam
indeks pencarian. Namun skandal
tersebut tetap meninggalkan
citra buruk dan memalukan bagi
kedua perusahaan tersebut. Berdasarkan panduan resmi
mesin pencari, SEO bukanlah
teknik ilegal sepanjang dilakukan
dengan mengikuti etika dan
aturan yang ada. Hal tersebut
untuk menjamin setiap situs web memperoleh kesempatan yang
sama dalam pencarian, dan
pemeringkatan dilakukan dengan
obyektif, di mana yang paling
berperan dalam menentukan
peringkat suatu halaman web adalah kualitas dan manfaatnya
bagi pengguna internet. Tokoh-tokoh SEO
Terkemuka Selain pendiri Google Larry Page
dan Sergey Brin, beberapa orang
menjadi figur yang dihargai dan
pendapatnya dijadikan acuan
seputar bisnis mesin pencari dan
SEO. Danny Sullivan Mantan wartawan LA Times yang mendirikan situs web Search
Engine Watch yang aktif
menyoroti perkembangan bisnis
dan teknologi mesin pencari. Kini
dia aktif menulis dan membuat
reportase di Search Engine Land. Matt Cutts Programmer dan mantan pegawai NSA (National Security Agency) Amerika Serikat yang bergabung dengan Google pada
tahun 2001 dan saat ini
mengepalai tim penanggulangan spam Google. Selain menjadi karyawan Google, Matt Cutts
adalah seorang blogger terkemuka. Artikel-artikel di
blognya menjadi rujukan para
praktisi SEO dari seluruh dunia,
karena blognya sering menjadi
sumber pertama setiap informasi
mengenai perkembangan teknologi pencarian Google. Matt
Cutts sering dianggap sebagai
juru bicara tidak resmi Google. Vannesa Fox Mantan karyawati Google.
Vannesa dikenal di kalangan
webmaster sebagai konseptor
dan programmer yang
mengepalai proyek Google
Webmaster Central. Strategi pemasaran
internasional Bisnis dan layanan SEO
berkembang pesat seiring
dengan pertumbuhan web, yang
menyebabkan sebuah situs harus
berusaha lebih keras agar
alamatnya lebih mudah ditemukan pengunjung di antara
jutaan alamat situs lain dari
seluruh dunia yang menjadi
kompetitornya. Mesin pencari
merupakan pintu masuk utama,
karena pengguna internet tidak lagi sanggup menghafalkan
jutaan situs web, dan sebagai
gantinya mereka mengandalkan
hasil pencarian dari Google,
Yahoo!, Bing, dan mesin pencari lain. Berada pada posisi teratas atau
setidaknya halaman pertama
hasil pencarian untuk subyek
tertentu memberikan
keuntungan ganda bagi
perusahaan pemasaran via internet: Peluang calon pelanggan
mengunjungi situs web mereka
menjadi lebih besar. Hal
tersebut dapat berlanjut pada
meningkatnya tingkat konversi
dari pengunjung biasa menjadi pembeli. Berada pada peringkat
pertama hasil pencarian
memberikan citra dan reputasi
yang baik bagi sebuah situs di
mata pengunjung. Mesin pencari pada umumnya
tidak mencari keuntungan secara
langsung dari hasil pencarian
organik. Pendapatan usaha
mereka diperoleh dari iklan yang
ditampilkan pada bagian atas atau samping hasil pencarian
organik tersebut. Perusahaan
yang kurang berhasil
menerapkan strategi SEO
sehingga alamat situsnya tidak
berada pada posisi teratas dalam hasil pencarian organik masih
dapat memperoleh pengunjung
dengan beriklan pada mesin
pencari tersebut. Pada Google, pemasangan iklan
dapat dilakukan melalui Google
AdWord. Google AdWord
menerapkan mekanisme pay per click atau bayar per klik, artinya untuk setiap iklan yang diklik
oleh pengunjung, pemasang iklan
akan dikenakan biaya, yang
besarnya berbeda-beda
tergantung pada proses lelang
(bidding) katakunci yang dilakukan oleh pemasang iklan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar